Pembolongmulsa merupakan teknologi tepat guna sederhana pertanian yang dapat dilakukan oleh petani manapun. Alat Pengisi Baglog Alat sederhana ini berfungsi untuk mengisi polybag dengan isian seperti tanah atau kayu halus. Dengan alat ini pekerjaan menjadi lebih cepat dan efisien serta takaran yang diisikan dalam polybag relatif sama.
Bicarateknologi dibidang pertanian terkadang ada yang menggunakan teknologi tinggi, namun ada juga yang menggunakan teknologi sederhana. Bahwa teknologi di pertanian harus mendorong peningkatan produktivitas. Di Indonesia masih cukup banyak petani yang mengeluhkan tingkat produktivitas atau hasil panen.
Sistempertanian terpadu Bio Cyclo Farming merupakan sistem memadukan unsur tanaman dengan unsur ternak sedemikian rupa sehingga dua unsur ini menjadi bersinergi satu dengan yang lainnya dan terjadi siklus biologis. Pada instalasi pertanian terpadu BCF skala petani 2,25 hektar, lahan ditata untuk rumah petani, lahan sekitar pekarangan digunakan untuk kandang sapimenampung8 ekor, kandang unggas
Vay Tiền Nhanh Ggads. Robot pertanian TerraSentia menggunakan kamera visual, lidar, GPS dan sensor onboard lainnya untuk mengumpulkan data tanaman secara otonom. © EarthSense Inc. Robot kecil bermotor dapat meningkatkan hasil panen di AS dan mancanegara. Perusahaan asal Illnois EarthSense dan University of Illinois di Urbana-Champaign, dengan bantuan dana dari Departemen Energi AS, telah mengembangkan robot berukuran kecil bernama TerraSentia. Pertanian robotik dan pertanian dengan kecerdasan buatan AI adalah tren teknologi yang tengah berkembang saat ini. Ada sejumlah traktor swakemudi baru dan robot yang mampu menanam di ladang, selain itu ada juga aplikasi yang menghubungkan para petani dengan peralatannya sesuai kebutuhan. Menurut Chinmay Soman, co-founder dan chief executive EarthSense, tujuan TerraSentia adalah “menciptakan varietas hasil panen yang lebih produktif dan awet generasi berikutnya” dengan cara membantu para petani menghasilkan keuntungan lebih besar melalui penemuan masalah lebih dini dan menangani ancaman kritis, seperti gulma yang kebal terhadap herbisida dan menyebar dengan cepat. Di sebuah ladang jagung, robot ini menjelajah lahan, memindai barisan guna menghitung jumlah tanaman, lebar batang dan tingginya. Robot mengumpulkan dan merekam data ini menggunakan sejumlah sensor, seperti kamera video, pendeteksi cahaya dan teknologi pengukur jarak, serta navigasi GPS. Robot ini kemudian mengirimkan informasinya kepada petani, yang memanfaatkan data tersebut untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman pada waktu itu juga real time. Sejauh ini, TerraSentia telah berhasil memeriksa tanaman jagung, kedelai, gandum, sorgum dan sayuran, selain juga kebun buah dan kebun anggur.
Indonesia telah terkenal sejak sedari dulu sebagai negara agraris, yakni negara dengan kekuatan ekonomi yang ditopang oleh sektor pertanian. Teknologi Internet of Things IoT yang semakin berkembang, kini juga sudah merambah ke sektor pertanian. Banyak manfaat IoT di sektor pertanian, salah satunya adalah pengumpulan data langsung yang lebih cepat, valid, dan juga akurat. Proses ini menjadi lebih cepat dikarenakan dapat memotong kegiatan yang memakan waktu. Untuk itu, sudah banyak industri pertanian yang menerapkan konsep IoT. Definisi teknologi pertanian Pertanian modern dan operasi pertanian bekerja jauh berbeda dibandingkan dengan beberapa dekade lalu, terutama dengan adanya kemajuan teknologi termasuk sensor, perangkat, mesin, serta teknologi informasi. Pertanian saat ini secara rutin menggunakan teknologi canggih seperti robot, sensor suhu dan kelembaban, gambar udara, dan yang terakhir teknologi GPS. Perangkat canggih dengan pertanian presisi serta sistem robot ini memungkinkan bisnis menjadi lebih menguntungkan, efisien, lebih aman, serta lebih ramah Teknologi Pertanian Modern Kini petani tidak lagi harus menggunakan air, pupuk, dan pestisida secara menyeluruh di seluruh bidang. Sebaliknya, mereka dapat menggunakan jumlah minimum yang diperlukan serta menargetkan area yang sangat spesifik, atau bahkan memperlakukan tanaman secara berbeda tergantung dari kebutuhan tanaman. 1. Produktivitas Tanaman Lebih Tinggi IoT merupakan suatu konsep teknologi tanpa menggunakan kabel. Dalam sektor pertanian, banyak dari penerapan IoT pada mapping cuaca dan keadaan kondisi tanah. Proses mapping yang lebih cepat, membuat para petani dapat membuat keputusan yang cepat dan juga tepat. Bahkan jika petani membutuhkan data secara langsung tentang kondisi cuaca hal itu tak perlu membutuhkan waktu yang lama. Data tentang Cuaca, keadaan kondisi tanah, serta kebutuhan pasar terhadap tanaman tertentu. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap maksimalisasi produk pertanian agar lebih efektif. Mapping yang berbasis GPS ini pada umumnya menyimpan data berbasis internet dengan komputasi awan. 2. Pengurangan Penggunaan Air, Pupuk, Dan Pestisida Kegiatan produksi pertanian pasti akan meliputi pemupukan, penyemprotan hama dan juga pemanenan. Semua aktivitas ini dapat dilakukan dengan menggunakan mesin dan peralatan khusus. Bahkan dengan IoT juga, petani dapat melakukan pemupukan maupun penyemprotan hama secara real time dari jarak jauh. Tak hanya itu, mereka dapat menggunakan data ini untuk menganalisis secara akurat untuk menentukan lokasi efektif area operasi produksi. 3. Pengurangan Dampak Pada Ekosistem Alami Adanya konsep IoT juga membuat petani dapat mengukur dan juga menemukan kekurangan komponen utama pada lahan sedini mungkin. Sehingga mereka dapat mengatur penggunaan energi yang digunakan seefektif mungkin. Apalagi sumber daya utama pada sektor pertanian adalah air dan juga tanah. Kedua komponen tersebut harus digunakan secara efektif agar tidak terjadi pemborosan. 4. Lebih Sedikit Pembuangan Bahan Kimia Ke Sungai Dan Air Tanah Penerapan IoT dalam persoalan kontrol serta penanganan hama dapat diaplikasikan ke dalam bentuk jaringan sensor untuk dapat memantau jumlah hama. Pada prakteknya, jika sensor mendeteksi terlalu banyak hama, informasi tersebut dapat dikirim ke sistem pengendalian hama secara otomatis untuk mengambil tindakan berupa penggantian penggunaan pestisida, sehingga hasil panen pun bisa menjadi lebih sehat untuk dikonsumsi 5. Meningkatkan Keamanan Pekerja Untuk memaksimalkan hasil pertanian, penggunaan IoT sebagai alat monitoring sangat diperlukan karena dapat menambah efisiensi dalam aspek pertanian. Mengapa menjadi lebih efisien? sebab kegiatan monitoring pertumbuhan tanaman menjadi lebih cepat dengan menggunakan sensor - sensor serta beberapa peralatan khusus. Dengan peralatan tersebut petani bisa mengukur, dan juga mendeteksi dari awal data perkembangan tanaman yang berbasis agroteknologi ini. Selain itu, petani juga bisa mengetahui kesehatan tanaman yang ditanam secara serta pemanfaatan inovasi smart farming Smart farming merupakan penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi IT modern ke dalam pertanian, yang mengarah ke apa yang dapat disebut third green revolution. Setelah revolusi pemuliaan tanaman dan juga genetika, third green revolution ini mengambil alih dunia pertanian berdasarkan pada aplikasi gabungan solusi IT seperti peralatan presisi, Internet of Things IoT, sensor serta aktuator, sistem penentuan posisi geografis, Big Data , robotika, dll. Cerdas memiliki potensi nyata untuk menghasilkan sebuah produksi pertanian yang lebih produktif dan juga berkelanjutan, berdasarkan pendekatan yang lebih tepat dan juga efisien dalam sumber daya. Dari sudut pandang petani, Smart agriculture memberi para petani nilai tambah dalam bentuk pengambilan keputusan yang lebih baik atau operasi dan manajemen eksploitasi yang lebih efisien dari yang sebelum Smart Farming Di Indonesia Di indonesia sendiri telah diterapkan pertanian modern atau smart farming yaitu implementasi UAV agriculture yang mempunyai fungsi membawa cairan insecticide, pestisida, hingga fertilizer/ pupuk cair untuk di semprotkan di atas lahan pertanian secara otomatis. Indonesia juga sudah mengimplementasikan teknologi drone untuk survey udara dalam pertanian yang digunakan untuk inspeksi kesehatan tanaman dengan metode NDVI image processing selain kedua aspek tersebut implementasi otomasi yang sudah diterapkan yaitu smart farming untuk weather – nutrient sensing yang terintegrasi melalui wireless ke smartphone atau laptop pada stasiun utama .Bagaimana IoT Bekerja Untuk Inovasi Pertanian Modern Bagi para petani dan pekerja, Internet of Things telah membuka berbagai cara yang sangat produktif untuk mengolah tanah serta memelihara ternak dengan menggunakan sensor yang murah dan mudah untuk dipasang serta banyak data mendalam yang mereka tawarkan. Sejalan dengan peningkatan yang pesat dari Internet of Things di bidang pertanian ini, aplikasi pertanian cerdas semakin berkembang dengan janji untuk menghadirkan visibilitas 24/7 ke dalam kesehatan tanah serta tanaman, kinerja mesin, kondisi penyimpanan, perilaku hewan, hingga tingkat konsumsi energi. Smart farming berdasarkan teknologi IoT akan memungkinkan para petani dan pekerja untuk mengurangi limbah dan juga meningkatkan produktivitas mulai dari jumlah pupuk yang digunakan hingga jumlah perjalanan yang telah dilakukan kendaraan pertanian. Jadi smart farming adalah sistem padat modal dengan hi-tech untuk menanam makanan secara bersih dan berkelanjutan dalam banyaknya produksi. Ini merupakan penerapan IT modern Teknologi Informasi dan Komunikasi ke dalam pertanian. Dalam pertanian pintar berbasis IoT, sebuah sistem dibangun untuk memantau ladang tanaman dengan bantuan sensor mulai dari cahaya, kelembaban, suhu, kelembaban tanah dan mengotomatisasi sistem irigasi. Para petani juga dapat memantau kondisi lapangan dari mana saja tanpa harus terbatas oleh jarak dan waktu. Pertanian cerdas berbasis IoT sangat efisien jika dibandingkan dengan pendekatan secara konvensional. Penerapan pertanian cerdas berbasis IoT tidak hanya menargetkan operasi pertanian besar secara konvensional, tetapi juga bisa menjadi pengungkit baru untuk mengangkat tren pertumbuhan atau umum lainnya dalam pertanian seperti pertanian organik, pertanian keluarga ruang kompleks atau kecil, ternak dan / atau budaya tertentu , pelestarian varietas tertentu atau berkualitas tinggi, dll., dan meningkatkan pertanian yang sangat Farming Revolusi pada bidang pertanian menerapkan sebuah metode "Smart Farming Precision Agriculture" yang secara garis besar metode ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu smart farming dan precision agriculture a. Smart Farming pertanian pintar yaitu penggunaan platform yang konektivitasnya dengan perangkat teknologi contoh tablet dan handphone dalam mengumpulkan informasi contoh status hara tanah, kelembaban udara, kondisi cuaca dsb yang diperoleh dari lapang dari perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian. b. Precision Agriculture pertanian presisi lebih kepada penggunaan input berupa pestisida dan pupuk sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada tablet sehingga tidak ada kelebihan dalam dosis pengaplikasiannya karena dipenuhi berdasarkan kekurangannya. Dampak baik yang ditimbulkan pada pengaplikasian pupuk atau pestisida sesuai kebutuhan akan menjaga kesehatan dan kelestarian tanah, optimalisasi penggunaan input dan saving cost. Dalam prakteknya di lapangan metode smart farming precision agriculture ini menggabungkan antara platform berbasis IoT Internet of Things dengan alat dan mesin pertanian alsintan. Tentunya agar hal tersebut selaras alat produksi pertanian tidak lagi dioperasikan secara konvensional namun dikendalikan dengan teknologi, oleh karena itu alat harus ditingkatkan atau di-upgrade. Upgrading alat pertanian disini dapat berupa penggabungan 2 perangkat yang dirakit berdasarkan kebutuhan atau penambahan teknologi pada suatu perangkat contoh penambahan sensor, GPS, wifi dsb sehingga kompatibel dengan platform yang sesuai. Kementerian Pertanian melalui Balitbangtan sangat menggenjot pembaharuan teknologi alsintan ini mengingat Alsintan merupakan hal yang sangat vital. 1. Sprayer Drone Sprayer Drone merupakan alat yang menggabungkan 1 teknologi dan 1 metode aplikasi, yaitu drone pesawat tanpa awak dan foliar application pemupukan lewat daun. Alat ini digunakan untuk pemupukkan dan penyemprotan pestisida pada tanaman. Layaknya sebuah drone alat ini bekerja di permukaan udara, yang dahulu penyemprotan pestisida dan pemupukan harus dilakukan dengan menelusuri lahan pertanian, namun dengan menggunakan sprayer drone ini dapat dikendalikan dengan jarak jauh karena dikoneksikan dengan wifi pada remote control operator. Drone ini juga dilengkapi dengan sensor dan GPS Global Positioning System. Mekanisme kerja drone menyemprotkan liquid dengan wujud kabut fog dari udara tepat pada daun tanaman atau lebih dikenal dengan foliar application. Kelebihan yang didapatkan dengan menggunakan drone ini sangat menguntungkan yaitu dapat mengatasi kekurangan tenaga kerja lapang dan pengaplikasian pestisida serta pupuk dapat menjangkau luasan area 5 hektar dalam 1 jam. 2. CI Agriculture HARA Merupakan startup pertanian lokal berbasis IoT Internet of Things, startup ini menggunakan jaringan internet baik untuk pengumpulan, pertukaran data dan controlling alat di lapangan yang terhubung dengan gadget. Fokus utama CI Agriculture yaitu pengembangan sistem manajemen pertanian dengan menggunakan big data analytics. Big data analytics adalah kumpulan data yang diperoleh dari lapang, data yang dikumpulkan dapat berupa data anomali cuaca, status hara dan kondisi tanah, serta berasal dari pencitraan satelit dan drone. Data yang diperoleh kemudian akan diolah, kemudian data tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat dan update sehingga dapat membantu petani dalam membuat keputusan dalam proses produksi. Smart Farming Precision Agriculture kuncinya adalah meningkatkan produktivitas dan laba dengan penggunaan teknologi melalui minimalisasi penggunaan input produksi. Smart Farming Precision Agriculture merupakan teknologi yang belum sepenuhnya diterapkan di Indonesia, tentunya akan terdapat banyak kesulitan untuk mengenal teknologi ini. Untuk mengatasinya kita harus sabar dan terus belajar mengadopsi teknologi ini secara mandiri maupun pada negara yang sudah berhasil menerapkan nya. Pada hakekatnya dibutuhkan waktu yang tidak singkat, perlu ketekunan dan niat yang bulat. 5 Teknologi Pertanian Andalan Indonesia 1. Transplanter Teknologi ini direkomendasikan oleh Litbang Kementan RI untuk hal penanaman padi. Teknologi ini meningkatkan produksi padi hingga 30 persen. 2. Indo Combine Harvester Indo Combine Harvester adalah alat untuk panen padi yang memudahkan dalam proses pemotongan hingga pengantongan padi. 3. Mesin Pemilah Bibit Unggul Mesin tersebut banyak digunakan perusahaan pembibitan untuk tahap seleksi bibit unggul. Misalnya digunakan pada pemilihan bibit unggul Jagung Hibrida. 4. Alat Pengering Kedelai Alat pengering kedelai ini mampu mempersingkat waktu pengeringan yang biasanya dilakukan selama delapan hari dipersingkat menjadi satu hari. 5. Instalasi Pengolah Limbah Dengan menerapkan teknologi instalasi pengolah limbah, limbah ternak dapat diubah menjadi pupuk organik. Ini menjadi nilai tambah bagi peternakan. Sekian yang dapat penulis sampaikan terkait "Penggunaan Teknologi Smart Farming Membuat Hasil Panen Menjadi Maksimal", semoga dengan adanya artikel ini para petani yang memiliki setidaknya pengetahuan lebih mengenai teknologi bisa menerapkan Teknologi IoT ini untuk diimplementasikan langsung ke lahan pertaniannya. Berbicara mengenai Teknologi IoT IDMETAFORA menawarkan jasa pembuatan IoT juga loh! Tidak hanya itu Kami juga siap melayani jasa pembuatan website yang sudah terintegrasi ERP, bagi kamu yang tertarik bisa langsung hubungi Kami di 0896 6423 0232 atau 0813 9399 3723. Atau juga langsing kunjungi kami di Jl. Damai Sleman, Yogyakarta.
Tangerang Selatan - Dalam membantu para petani padi, Kementerian Pertanian Kementan memiliki sederet teknologi yang mampu memudahkan mekanisme pertanian. Teknologi berupa alat dan mesin tersebut kerap diberikan kepada petani yang hingga kini jumlahnya sudah mencapai ribuan Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian Kuntoro Boga Andri mengatakan Kementan terus mengembangkan berbagai inovasi dan teknologi pada mekanisme pertanian melalui Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian BBP Mektan."Kita mengembangkan traktor yang lebih efisien yang bisa digunakan di berbagai jenis lahan seperti lahan rawa kering dan bisa lebih murah harganya. Ini diproduksi oleh temanBBPMektan," ucapKuntoro kepadadetikcom saat ditemui pada acara Tani On Stage di Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian,Serpong,Tangerang Selatan, Jumat 26/3/2021. Tak hanya traktor, Kuntoro melanjutkan, Kementan juga mengembangkan alat dan mesin tanam yaitu rice planter. Alat ini memudahkan petani untuk menanam padi dengan cara yang lebih mudah."Kemudian alat dan mesin panen atau combine harvester, ini bermacam-macam bentuknya ada yang pas kita panen masuk ke combine harvester keluarnya gabah ada juga yang bentuknya langsung padi," tutur juga mengembangkan alat dan mesin pasca panen seperti penggilingan yang mampu memisahkan bulir beras dari kulitnya. Dengan adanya mesin ini, kualitas hasil pertanian akan lebih baik dan bagus."Jadi di semua aktivitas di kegiatan pertanian itu diperlukan teknologi mekanisme untuk mendukung efisiensi, meningkatkan produksi dan kualitas produk, mengurangi waktu atau jumlah curahan upah tenaga kerja," itu, Kepala Koordinator Kerja Sama dan Pendayagunaan Hasil Perekayasaan dan Pengujian BPP Mektan Harsono MP mengatakan dalam mengembangkan teknologi mekanisme pertanian, pihaknya harus melewati beberapa langkah sebelum nantinya teknologi tersebut bisa dipatenkan."Di BBP mektan kita coba untuk menggali alat dan mesin pertanian untuk masyarakat yang berdasarkan masukan dari petani dan pimpinan serta orang-orang yang berkecimpung di sektor yang sama," kata masukan tersebut, BBP Mektan memiliki satu ide untuk menggarap suatu alat dan mesin pertanian. Kemudian BBP Mektan akan mematangkan konsep dengan mendiskusikannya hingga membuat prototipe."Nah terus kita uji fungsional apakah fitur-fiturnya sudah mendukung atau belum. Kalau sudah bagus baru kita bawa ke lapangan untuk dibuktikan sudah sesuai atau belum, nah kalau belum kita perbaiki dan seterusnya," tandas Harsono."Kalau sudah bagus kita akan mengajukan paten untuk alat tersebut, paten keluar baru kita menerima atau memberikan lisensi kepada swasta yang untuk diproduksi," sisi lain, Kepala Subdirektorat Penyedia Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Sri Hantoro menyebutkan mekanisme pertanian dibutuhkan karena tenaga kerja pertanian khususnya di sentra-sentra pertanian sudah mulai menurun."Jadi pemerintah langsung cepat tanggap dalam menghadapi masalah ini melalui program mekanisasi. Dalam hal ini kementan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian pastinya sesuai dengan kriteria," imbuh Sri pun berharap dengan adanya modernisasi pertanian khususnya mekanisme pertanian mampu menyingkat waktu baik itu mengolah tanah, tanam hingga panen dan juga meningkatkan hasil dan mutu dari hasil panen yang dihasilkan."Sehingga bila ada efisien waktu, biaya dan mutu hasil yang baik tentu hasilnya akan ikut baik juga meningkatkan tentu yang dapat untung adalah petani kita," informasi, hari ini Kementerian Pertanian menggelar acara Tani On Hub yang diselenggarakan di Balai Besar Pengembangan Mekanisme Pertanian. Kegiatan kali ini mengambil tema 'Pemanfaatan Inovasi Alat dan Mesin Pertanian di Era Pertanian Modern'. Simak Video "Ekspresi Jengkel Jokowi soal Subsidi Pupuk yang Besar Tak Buahkan Hasil" [GambasVideo 20detik] ega/hns
penggunaan teknologi untuk meningkatkan hasil panen pertanian adalah